Mulai Membangun Sebuah Keluarga Impian

Kehidupan seorang manusia tidaklah lengkap tanpa didampingi oleh seseorang yang mampu serta bersedia menjadi teman hidup disaat suasana susah maupun senang, pernikahan merupakan awal dari sebuah komitmen penting dalam memulai hidup yang baru.

Rencanakan Segalanya Sedari Dini

Seorang anak merupakan pelengkap kebahagiaan rumah tangga, mari kita mulai merencanakan kebutuhan anak-anak kita sejak dini, sehingga masa depannya akan terjamin dan orangtuapun akan tenang dan sejahtera.

Masih Berkata Tidak Pada Asuransi? Coba Anda Pikirkan Kembali

Asuransi Prudential adalah kunci dari semua masalah keuangan terbesar yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. Mulai dari proteksi terhadap seluruh tabungan, pendidikan anak, kesehatan, dana pensiun, aset yang dimiliki sekaligus investasi masa depan yang sangat menguntungkan.

Persiapan Untuk Hari Tua

Usia kita tidak selamanya muda, masa-masa produktif dalam mencari nafkah akan tergantikan oleh masa tua, jika kita sudah berada pada titik tersebut tentu sudah saatnya pula kita untuk beristirahat menikmati hari tua, sudahkah anda mempersiapkan dana pensiun guna hari tua anda? ataupun merencanakan keberangkatan anda ibadah haji dan umroh?

Prudential Adalah Asuransi Jiwa Terbaik

Prudential berhasil meraih penghargaan sebagai 1st Best Insurance Company sejak tahun 2001-2013, hal ini membuktikan betapa tingginya kepercayaan masyarakat kepada kinerja serta pelayanan yang diberikan oleh tenaga pemasaran Prudential yang selalu siap sedia membantu perencanaan keuangan keluarga anda.

Selasa, 21 Oktober 2014

Persiapkan Sedari Dini

Pernah terbayang jika anak-anak Anda besar nanti, akan jadi apakah mereka? #SiapkahAnda jika mereka tiba-tiba membutuhkan bantuan finansial yang sangat besar demi cita-citanya?

Asuransi = Ban Serep

Orang Tidak memiliki ASURANSI sama dengan Orang Yang Mengemudikan Mobil, dan Tau BAN SEREPNYA TIDAK ADA. Maka disetiap Jalan Selalu dihantuin Kecemasan dan selalu Berdoa, MUDAHAN TIDAK BOCOR, MUDAHAN TIDAK BOCOR, MUDAHAN TIDAK BOCOR...

Dan begitu BAN BENAR BENAR BOCOR, Maka dia adalah Orang PALING BODOH yang TAU AKAN KEBODOHANNYA...

Sudah Tau, Jika Tidak bawa BAN SEREP ITU SELALU WAS WAS, kenapa Juga NEKAD TIDAK BAWA BAN SEREP..


Nah Begitulah Manfaat ASURANSI...

Kalau anda hari ini belum Punya Asuransi, Maka Setiap hari anda HARUS SIAP jika Suatu Kondisi datang, maka anda adalah Orang yang "BODOH" di Dunia ini..

Kenapa?
- Karena Orang Sakit Itu BISA TERJADI KAPAN AJA.. Nah Pilihannya anda BAYAR DENGAN KURAS UANG ANDA dan MENJUAL ASET ASET ANDA, Atau anda bisa minta Perusahaan Asuransi Bayar Biaya Berobat anda?

- Karena MENINGGAL DUNIA itu BISA kapan aja Datang... Nah, Sudah siapkan anda jika kapan aja hal itu terjadi? Bagaimana Kondisi anak dan istri anda sepeninggal anda tersebut? atau anda TEGA Membiarkan istri anda KERJA KERAS BANTING TULANG Sepeninggal anda untuk menghidupi Anak anak YANG KATANYA ANDA CINTAI...

Dan Berbicara Asuransi, bukan hanya bicara Resiko, tapi juga bicara menganai Persiapan masa pensiun anda.

Dengan Disiplin menyisihkan Uang anda SETIAP BULAN, maka anda Akan Memiliki Masa Tua Yang tetap BAHAGIA, Karena anda akan memiliki Uang Yang CUKUP untuk Kehidupan anda saat anda TIDAK LAGI MAMPU UNTUK BEKERJA...


Yok, Segera Hubungi Agen Asuransi disekitar anda, dan Pastikan anda Segera memiliki Masa Depan Yang LEBIH BAIK..

Jumat, 03 Oktober 2014

Tanggungan Seorang Suami

Tidakkah Hai Para SUAMI BERPIKIR, bahwa anda tetap memiliki Tanggung Jawab Menafkahi Istri anda selama 1 Tahun sejak anda Meninggal Dunia?

Coba lihat ayat ini : “Mereka yang meninggal dan meninggalkan isteri, hendaklah memberi wasiat kepada isterinya (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya..." (QS Al-Baqarah 240)

Jadi.. Jika seorang SUAMI Meninggal dan Istrinya Terpaksa HARUS BEKERJA untuk bertahan hidup. Maka Bukankah DOSA bagi Bagi SUAMI?

Melalui Asuransi Syariah, tentunya seorang Suami bisa tenang ketika Meninggalkan Istrinya, karena akan memberikan Warisan Yang cukup.
Tidakkah Hai Para SUAMI BERPIKIR, bahwa anda tetap memiliki Tanggung Jawab Menafkahi Istri anda selama 1 Tahun sejak anda Meninggal Dunia?

Coba lihat ayat ini : “Mereka yang meninggal dan meninggalkan isteri, hendaklah memberi wasiat kepada isterinya (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya..." (QS Al-Baqarah 240)

Jadi.. Jika seorang SUAMI Meninggal dan Istrinya Terpaksa HARUS BEKERJA untuk bertahan hidup. Maka Bukankah DOSA bagi Bagi SUAMI?

Melalui Asuransi Syariah, tentunya seorang Suami bisa tenang ketika Meninggalkan Istrinya, karena akan memberikan Warisan Yang cukup.

ASK Your Friend

Kalau ada temen yang Melarang anda Ikut Asuransi, coba tanya ke temen anda tersebut. Kalau anda suatu saat sakit, lalu perlu Dana GEDE, apa temen anda tersebut Mau Kasih Uangnya? Kalau tidak mau, sampaikan ke temen anda tsb "MENDING DIAM DEH" he..he..he.. :-D


Minggu, 21 September 2014

Pentingnya Asuransi Bagi Keluarga Anda

Tidakkah Hai Para SUAMI BERPIKIR, bahwa anda tetap memiliki Tanggung Jawab Menafkahi Istri anda selama 1 Tahun sejak anda Meninggal Dunia?

Coba lihat ayat ini : “Mereka yang meninggal dan meninggalkan isteri, hendaklah memberi wasiat kepada isterinya (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya..." (QS Al-Baqarah 240)

Jadi.. Jika seorang SUAMI Meninggal dan Istrinya Terpaksa HARUS BEKERJA untuk bertahan hidup. Maka Bukankah DOSA bagi Bagi SUAMI?

Melalui Asuransi Syariah, tentunya seorang Suami bisa tenang ketika Meninggalkan Istrinya, karena akan memberikan Warisan Yang cukup.

Bijaklah dalam menentukan perencanaan keuangan keluarga Anda. Hubungi Contact Person diatas. Kami siap membantu Anda dan Keluarga. 

Ini Plus Minus Simpan Uang di Tabungan

Jakarta -Tabungan menjadi salah satu alternatif masyarakat menyimpan uang. Sebagian kalangan menilai, menyimpan uang di tabungan memberikan keamanan dibanding ditaruh di bawah bantal, sebagian lagi menganggap menaruh uang di bank sama saja menghilangkan uang secara perlahan.

Analis Perbankan OSO Securities Supriyadi memberikan pandangan soal plus minus menyimpan uang di tabungan. Apa saja?

Menaruh uang di tabungan dilakukan untuk memenuhi jangka pendek seperti bertransaksi untuk belanja di mal dan tarik tunai di ATM.

"Saving kebutuhan jangka pendek biasanya untuk transaksi, perputaran lebih cepat. Tabungan untuk kebutuhan mendadak yang memang sangat penting, belanja debet di mal, tarik tunai ATM," jelas dia saat dihubungi detikFinance, Rabu (6/8/2014).

Selain memudahkan transaksi, menyimpan uang juga dinilai lebih aman dibandingkan menyimpan di bawah bantal, lemari, atau tempat konvensional lainnya.

Selain itu, uang di tabungan lebih likuid dan bisa diambil kapan saja dibanding ditaruh di instrumen lainnya.

"Yang ditekankan OJK masyarakat harus bisa menjangkau sektor keuangan, jangan sampai taruh uang di bawah bantal, kalau kebakaran kan risiko tinggi uang hangus. Ini untuk keamanan, kemudahan, transaksi. Keuntungan tabungan likuid jadi bisa dicairkan kapan saja," ujarnya

Namun begitu, keamanan dan kemudahan tersebut ada risikonya yaitu biaya administrasi yang harus dibayar setiap bulan, rata-rata Rp 15.000.

Biaya admin lebih besar dari return. Misal salah satu bank milik negara memberi bunga tabungan setahun di bawah 2%. Sedangkan biaya admin rata-rata Rp 15.000 sebulan. Begitu juga halnya di bank swasta.

"Untuk itu semua perbankan sebagai fasilitator nggak mungkin memberi gratis, harus ada yang dibayar. OJK nge-push masyarakat agar punya tabungan," kata Supriyadi.

Selain ada potongan biaya administrasi bulanan, Supriyadi menyebutkan, bunga tabungan yang diberikan sangat minim, rata-rata 2-3% per tahun. Ini jauh di bawah angka inflasi yang rata-rata 6% per tahun.

"Bunga tabungan rata-rata 2-3% setahun, itu suku bunga nominal, belum terkena inflasi, inflasi rata-rata 6% per tahun, jadi sebenarnya nominalnya tetap minus. Tapi masyarakat tidak menyadarinya," jelas dia.

Supriyadi menambahkan, uang yang mengendap di tabungan bahkan bisa terkikis habis manakala nominal tidak terus ditambah.

"Misal uang Rp 100.000 di tabungan itu ada yang bisa ditarik sampai Rp 0. Tapi meskipun sudah Rp 0 selama account belum ditutup maka akan tetap kena administrasi. Jadi misal setelah 3 bulan kosong terus diisi lagi, maka saldo yang masuk akan otomatis kena biaya admin selama 3 bulan itu. Di tabungan kalau nggak ditambah terus lama-lama habis," pungkasnya

sumber : detikFinance

Bijaklah dalam menentukan perencanaan keuangan keluarga Anda. Hubungi Contact Person diatas. Kami siap membantu Anda dan Keluarga. 

Kamis, 11 September 2014

Kenapa Prudential MAHAL ?

Cukup banyak pertanyaan, kenapa Biaya Asuransi di Prudential MAHAL. Yok Kita bahas..

Saat ini, Garuda Indonesia adalah Penerbangan TERBAIK di Indonesia, dan Garuda selalu PALING MAHAL.

Saat Ini TELKOMSEL adalah operator Terbaik di Indonesia, dan Telkomsel PALING MAHAL.

Saat ini, AQUA adalah Merk air Minum TERBAIK di Indonesia dan AQUA PALING MAHAL.

Saudaraku, Kenapa Garuda, Telkomsel, Aqua selalu PALING MAHAL? Ya karena berapapun harga yang dibuat, maka perusaah Pesaing PASTI BUAT HARGA DIBAWAHNYA. Setuju kan...

Jadi KAPAN garuda, telkomsel, Aqua jadi PALING MURAH? Jawabnya TIDAK AKAN BISA. Karena Saingannya Selalu membuat harganya LEBIH MURAH.

Nah, inilah yang namanya MARKET LEADER (Pemimpin Pasar). Dan ini pula yang membuat masyarakat dimudahkan "kalau mau cari barang BAGUS ya harus Rela BAYAR MAHAL, dan kalau ndak mau Bayar Mahal, jangan Mimpui Dapat Barang BAGUS", setuju kan.

Saudaraku, begitu juga dengan Prudential. Saat ini Prudential adalah perusahaan Asuransi Nomor SATU. Dengan Jumlah Nasabah TERBANYAK di Indonesia. Karena Prudential adalah PEMIMPIN PASAR, maka sudah tentu Berapapun harga yang dibuat oleh Prudential, akan DISAINGIN oleh perusahaan Lain.

Jadi, Kalau anda bilang Kenapa Prudential Paling MAHAL, kami menjawab YES... dan justru karena Mahal itulah, kami berkomitmen memberikan Yang TERBAIK Buat anda. seperti halnya Telkomsel, Garuda dan Aqua yang tidak pernah Pusing disebut Paling Mahal. Tetapi mereka focus pada KUALITAS dan PELAYANAN TERBAIK.

Oke saudaraku, pasti bermanfaat.. Jika anda membutuhkan Infomasi lebih Lengkap, Silahkan hubungi agen Prudential disekitar anda.

Kamis, 04 September 2014

Persiapkan Sejak Dini

Masih Ingat Lagu Dari Melisa? Abang Tukang Bakso... "satu mangkok saja dua ratus perak yang banyak baksonya"

Dulu Bakso Harga Rp. 200,- Sekarang Rp 10 rb. artinya Harga Bakso Terjadi INFLASI 5 Ribu Persen hanya dalam waktu 20 Tahun.

Sudahkah anda berpikir tentang Berapa Biaya pendidikan anak anda Nanti?
Sudahkah anda berpikir tentang Berapa biaya yang harus anda keluarkan saat anda PENSIUN Nanti?

Di Saat Anda Pensiun Nanti, anda tidak lagi punya Penghasilan,
disaat anda pensiun nanti anda sering berobat ke Rumah Sakit,
Dan Semua hanya bisa anda jalani jika anda MEMILIKI UANG YANG CUKUP...

Kalau anda Tidak Pernah MEMAKSA DIRI ANDA UNTUK MENABUNG SEJAK DINI... 
Maka Jangan SALAHKAN SIAPA SIAPA jika saat Tua Nanti anda TIDAK PUNYA APA APA..
Jangan Salahkan siapa siapa jika anda HARUS TETAP BEKERJA di Usia SENJA ANDA..

Cukup Banyak Kok CONTOH orang TUA yang MASIH BEKERJA...

Apakah anda Mau Ikut Ikutan Begitu?
atau anda memutuskan untuk PENSIUAN KAYA DAN BAHAGIA SAAT TUA NANTI?
Keputusan itu anda DITANGAN ANDA SENDIRI.
Dan keputusan itu anda harus AMBIL SEKARANG...

Selagi anda Muda...
Selagi anda Sehat..
Selagi anda masih memiliki Penghasilan..

Yok, Disiplin Sisihkan 10 - 20% dar penghasilan anda setiap bulan untuk Masa Tua anda...

Pasti Bermanfaat dan Mari Menggapai Masa Depan yang LEBIH BAIK...

Jika anda membutuhkan bantuan Program yang Tepat untuk masa depan anda, Silahkan Hubungi Contact Person Agen Prudential diatas.

JIKA MELAKUKAN DENGAN CARA YANG SAMA TERUS

Seekor lalat berusaha ke luar dari rumah. Ketika hampir mencapai ke luar, dia menabrak jendela kaca. Agak sempoyongan, hampir jatuh, si lalat pun terbang lagi, berusaha menerjang kaca itu lagi.Dengan tak kenal menyerah, si lalat mencobaa lagi. Lalat itu merayap kaca, bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari pun makin malam, si lalat itu nampak kelelahan & kelaparan.

Esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.Sekelompok semut serentak mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati.



Seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua"Mengapa dia sekarat?"."Oh.. itu sering terjadi, ada saja lalat yg seperti ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh2 telah berjuang keras berusaha keluar dari ruangan ini dan menabrak kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan mati".Semut kecil itu bertanya lagi "Aku masih tak mengerti, bukan-nya lalat itu sdh berusaha keras? Kenapa dia tidak berhasil?".Semut tua itu menjawab, "Lalat itu bagaikan seorg yg tdk kenal menyerah & telah mencoba ber-ulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara2 yg sama.

Padahal kalau dia mau mencoba cara lain untuk keluar dari ruangan ini, tanpa harus mencoba ber-ulangkali menerjang kaca; Kalau saja dia mau lebih tenang dan memikirkan cara lain, dia bisa aja keluar melalui lubang angin yang ada di atas jendela kaca tsb.

"Semut tua dengan mimik & nada serius berkata:"Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dgn cara yg sama namun mengharapkan hasil yg berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini".

"Para pemenang tdk melakukan hal2 yang berbeda, mereka hanya melakukannya dgn cara yg berbeda".

Jadilah PEMENANG

Courtesy : Didik Mulato, RFP

Prudential Cairkan Klaim Rp 1,3 Triliun Dalam 6 Bulan

Jakarta -Perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance menyatakan telah mencairkan klaim ke nasabahnya sebanyak Rp 1,3 triliun sepanjang semester I-2014. Jumlah klaim yang dicairkan ini naik 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam keterangannya, Kamis (4/9/2014), Corporate Marketing and Communications Director Prudential, Nini Sumohandoyo mengatakan, bila termasuk penarikan polis dan penutupan polis, maka nilainya menjadi Rp 4,6 triliun. Namun nilai ini menurun 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Total premi lanjutan Prudential pada periode tersebut naik 27,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, atau mencapai Rp 7,6 triliun. Ini mendorong total pendapatan premi Prudential tumbuh 6,4% menjadi Rp 12,6 triliun.

Namun total pendapatan premi bisnis baru turun 14,7% menjadi Rp 5 triliun pada periode tersebut.

Sepanjang semester I-2014, Prudential menambah jumlah kantor pemasaran sebanyak 44 kantor, sehingga secara keseluruhan perusahaan ini memiliki 371 kantor.


Kamis, 14 Agustus 2014

SELAMAT PAGI SAHABAT PRUDENTIAL!

Pernahkah Anda merasa kebingungan akan biaya yang harus dikeluarkan saat tiba-tiba Anda atau keluarga Anda harus segera dirawat atau harus segera mendapatkan tindakan medis saat itu juga ? 

Dengan memiliki perlindungan asuransi, Anda dan keluarga tidak perlu khawatir apabila situasi ini terjadi.. Pilihlah asuransi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Anda dan keluarga..

Dengan system pembayaran cashless, hanya dengan menunjukkan kartu asuransi PruHospital & Surgical Cover (PHS), Anda sudah dapat merasakan kenyamanan layanan di lebih dari 500 RS Rekanan di seluruh Indonesia.


Senin, 21 Juli 2014



Terima Kasih atas Kepercayaan & Dukungan Masyarakat Indonesia untuk Penghargaan PRUDENTIAL. Semoga Bapak/Ibu Sehat & Sukses Selalu 

Sumber : TOP BRAND AWARD

Pesan Moral Video Iklan

Terkadang bila kita dalam berkendara tidak bisa mengabaikan Faktor X yang satu ini, namun Faktor X ini bisa menjadi penyesalan buat diri kita, yuk saksikan video iklan berikut ini. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Check This Out 

TOP 10 Perusahaan Asuransi Tahun 2013


Kepercayaan Masyarakat kepada Prudential dengan Banyaknya Premi Netto yang berhasil dihimpun Prudential sepanjang tahun 2013...Hal ini semakin menegaskan bahwa Prudential adalah Asuransi Pilihan Masyarakat Indonesia. Kalau sekarang sudah tahu kalau Prudential perusahaan Asuransi nomor satu di Indonesia kenapa masih sibuk mencari asuransi nomor satu lainnya..Infokan kepada keluarga anda tentang Prudential..

5 Top Holding Prudential

Taukah anda, Bagaimana prudential mengelola dana Nasabah hingga bisa terus tumbuh? 
Berikut adalah 5 Top Holding, Tempat Prudential menempatkan dana Nasabah..



Jadi, Prudential mengumpulkan dana nasabah setiap bulan lalu prudential menempatkan dana tsb di perusahaan perusahaan ini. 
Nah pada saat perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan, maka keuntungan dari perusahaan itulah yang akan dikembalikan kepada Nasabah.

Jelas bebas dari Riba/Bunga.. Karena yang dibagikan adalah keuntungan perusahaan...

Sabtu, 19 Juli 2014

Pegang Kartu BPJS, tapi Diminta Siapkan Rp 2 Miliar untuk Biaya Operasi



Tribunnews.com, Bekasi - Malang nian nasib Pramudita Iskandar, bayi laki-laki berusia tujuh bulan yang menderita penyumbatan hati. Putra pasangan Ian Muhammad (27) dan Ayu Denta (20) itu ditolak melanjutkan pengobatan di RSCM dan BPJS-nya ditolak.

"Saya melahirkan Pramudita di bidan posyandu. Saat itu sudah terlihat kelainan, warna kulit bayi agak menguning," ujar Ayu Denta di rumah kontrakannya di kawasan Pondok Gede, Selasa (13/05/2014).

Setelah itu, Ayu membawa Pramudita ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bekasi. Di sanalah baru diketahui bahwa Pramudita menderita penyumbatan hati dan harus melakukan cangkok hati.

Pramudita mendapat perawatan selama empat hari di RSUD Bekasi. Setelah itu, pihak rumah sakit merujuk Pramudita untuk dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Alasannya, RSUD Bekasi tidak memiliki fasilitas pengobatan yang memadai untuk pasien penderita penyumbatan hati.

Ayu beserta suami pun mengikuti anjuran RSUD. Pada 14 Maret 2014, mereka membawa Pramudita ke RSCM dengan harapan mendapat penanganan yang baik. Namun, setelah tiga minggu dirawat di RSCM, pihak rumah sakit menganjurkan agar Pramudita dibawa pulang.

"Tidak ada penanganan yang serius, padahal kondisi anak saya sudah seperti ini,” keluh Ayu.

Ayu mengatakan, dia diminta harus menyiapkan uang sekitar Rp 2 miliar untuk biaya operasi dan perawatan apabila Pramudita ingin sembuh. Ketika Ayu menyodorkan surat BPJS Kesehatan kepada pihak rumah sakit, ditolak. Alasannya, biaya dari BPJS Kesehatantidak mampu menutupi semua biaya pengobatan.

“Katanya saya boleh balik lagi jika sudah punya uang untuk biaya operasi, tapi uang segitu darimana saya dapatnya,” keluhnya.

Saat ini, Pramudita masih belum medapatkan perawatan lebih lanjut. Perut dan bagian kelaminnya terlihat membesar.

Bayi itu tinggal bersama kedua orangtuanya serta kakek nenek dalam rumah kontrakan sederhana di Jatiwaringin, Pondokgede. Belum ada bantuan dari pihak manapun.

Ayu Denta kecewa karena BPJS Kesehatan tidak dapat menjadi penolong anaknya. Sedangkan dirinya tidak tahu akan kemana mencari uang untuk biaya pengobatan Pramudita. "Kami hanya tukang cuci dan buruh serabutan," ujarnya.

Rabu, 11 Juni 2014

Apa Sih Inflasi Itu?

Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.

Indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Sejak Juli 2008, paket barang dan jasa dalam keranjang IHK telah dilakukan atas dasar Survei Biaya Hidup (SBH) Tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kemudian, BPS akan memonitor perkembangan harga dari barang dan jasa tersebut secara bulanan di beberapa kota, di pasar tradisional dan modern terhadap beberapa jenis barang/jasa di setiap kota.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice antara lain:
  1. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas. [Penjelasan lebih detail mengenai IHPB dapat dilihat pada web site Badan Pusat Statistik www.bps.go.id]
  2.  
  3. Deflator Produk Domestik Bruto (PDB) menggambarkan pengukuran level harga barang akhir (final goods) dan jasa yang diproduksi di dalam suatu ekonomi (negeri). Deflator PDB dihasilkan dengan membagi PDB atas dasar harga nominal dengan PDB atas dasar harga konstan. 



Pengelompokan Inflasi
Inflasi yang diukur dengan IHK di Indonesia dikelompokan ke dalam 7 kelompok pengeluaran (berdasarkan the Classification of individual consumption by purpose - COICOP), yaitu :
  1. Kelompok Bahan Makanan
  2. Kelompok Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau
  3. Kelompok Perumahan
  4. Kelompok Sandang
  5. Kelompok Kesehatan
  6. Kelompok Pendidikan dan Olah Raga
  7. Kelompok Transportasi dan Komunikasi.

Disamping pengelompokan berdasarkan COICOP tersebut, BPS saat ini juga mempublikasikan inflasi berdasarkan pengelompokan yang lainnya yang dinamakan disagregasi inflasi. Disagregasi inflasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan suatu indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh dari faktor yang bersifat fundamental.
Di Indonesia, disagegasi inflasi IHK tersebut dikelompokan menjadi:
  1. Inflasi Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
    • Interaksi permintaan-penawaran
    • Lingkungan eksternal: nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang
    • Ekspektasi Inflasi dari pedagang dan konsumen
       
  2. Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental. Komponen inflasi non inti  terdiri dari :
    • Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food) :
      Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan seperti panen, gangguan alam, atau faktor perkembangan harga komoditas pangan domestik maupun perkembangan harga komoditas pangan internasional.  
    • Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices) :
      Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan harga Pemerintah, seperti harga BBM bersubsidi, tarif listrik, tarif angkutan, dll.
     
Determinan Inflasi

Inflasi timbul karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi. Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang, peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price), dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi.

Faktor penyebab terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini digambarkan oleh output riil yang melebihioutput potensialnya atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut apakah lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan penentuan upah minimum regional (UMR). Meskipun ketersediaan barang secara umum diperkirakan mencukupi dalam mendukung kenaikan permintaan, namun harga barang dan jasa pada saat-saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari komdisisupply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski kenaikan upah tersebut tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan permintaan.

Kestabilan inflasi merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Pertama, inflasi yang tinggi akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah miskin.

Kedua, inflasi yang tidak stabil akan menciptakan ketidakpastian (uncertainty) bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan. Pengalaman empiris menunjukkan bahwa inflasi yang tidak stabil akan menyulitkan keputusan masyarakat dalam melakukan konsumsi, investasi, dan produksi, yang pada akhirnya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

Sumber : Bank Indonesia

Asuransi Jiwa Bukan Untuk Ditolak tapi Bisa Ditunda

Bila mendengar kata asuransi jiwa sebagian orang masih merasa alergi dan langsung menolak. Suatu hal yang biasa karena tak kenal maka tak akan sayang. Padahal kalau mengetahui manfaat dan keuntungannya pastinya tidak akan ada penolakan tapi yang ada adalah penundaan.

Setiap orang tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi beberapa detik di depannya segala resiko bisa saja terjadi dan menimpa siapapun tanpa pandang bulu. Seseorang yang terlihat sehat bisa saja tiba tiba terkena stroke atau penyakit kritis lainnya tanpa sebuah pertanda sekalipun. Banyak yang beranggapan bahwa bila kita mengasuransikan diri berarti uang yang kita bayarkan akan terbuang sia sia, hal seperti inilah yang membuat sebagian dari kita menjadi alergi dan menolak bila dijelaskan segala manfaat dari pentingnya asuransi jiwa.

Memang benar bahwa hidup dan mati kita ada di tangan Tuhan tapi bukankah sebagai manusia kita juga diajarkan untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara maksimal, terutama bila selagi mampu dan memiliki sumber daya untuk melakukannya. 
Sebagian atau hampir seluruh umat manusia pasti bercita cita ingin kaya dan berusaha sekuatnya untuk mencapai tujuannya tersebut. Tapi terkadang sebagian lupa bahwa segala sesuatu yang tidak diinginkan bisa saja terjadi di tengah kehidupannya bila tidak memiliki perlindungan bukan tidak mungkin semua yang dimilikinya akan habis untuk membiayai segala kemungkinan tersebut.

Kita mengetahui bahwa penyakit apapun bentuknya datang menghampiri tanpa pernah ada undangan jadi kita tidak pernah tahu terkena giliran atau tidaknya, demikian juga dengan kematian ataupun musibah kecelakaan. Semua musibah adalah KehendakNya, kita hanya bisa mengantisipasinya dengan segala persiapan yang mampu kita lakukan.

Sudah saatnya masyarakat dari berbagai tingkat ekonomi menyadari akan pentingnya asuransi jiwa karena asuransi tidak selalu identik dengan “MAHAL”, semua tergantung dari tingkat perlindungan yang kita inginkan. Semakin sadar di usia muda maka akan relatif lebih murah biaya yang harus kita keluarkan. Sekarang banyak produk yang dipasarkan oleh masing masing perusahaan dengan segala kelebihannya yang bisa dipilih dan dipelajari. Jangan membeli produk asuransi hanya karena pertemanan tapi belilah karena membutuhkan, yang terpenting lagi pelajarilah kebutuhan yang diinginkan dan produk yang akan dipilih karena semua itu adalah untuk kepentingan diri sendiri.

Asuransi bukanlah produk yang mengerikan, jadi jangan menolak dulu sebelum mendengarkan penjelasannya karena sesungguhnya bila kita mau meluangkan waktu untuk mempelajarinya maka kita akan bersyukur telah disadarkan sesuatu hal yang sering terlupakan karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dalam kehidupan kita. Membuka wawasan untuk hal yang baik membutuhkan kejernihan pikiran dan ketulusan hati dan keputusan selanjutnya ada di tangan kita masing masing.

Kuartal I Prudential Indonesia Catat Premi Rp5,9 Triliun

Metrotvnews.com, Jakarta: PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp5,9 trilliun pada kuartal pertama 2014 atau tumbuh sebesar 7,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan didorong oleh peningkatan pendapatan premi lanjutan sebesar Rp3,57 triliun, naik 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2013.

Total klaim yang dibayarkan perusahaan tanpa menghitung jumlah penarikan polis, penutupan polis atau polis telah berakhir (excluding withdrawal, surrender or maturity) meningkat signifikan sebanyak 20,8 persen menjadi Rp613 miliar.

Walaupun kondisi pasar cukup menantang, total klaim yang dibayarkan perusahaan, termasuk menghitung jumlah penarikan polis, penutupan polis atau polis telah berakhir (including withdrawal, surrender or maturity) turun 14,6 persen.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, menyatakan data tersebut merupakan indikator penting optimisme masyarakat terhadap penguatan ekonomi Indonesia. Ia menjelaskan, nasabah Prudential semakin memahami manfaat jangka panjang berinvestasi pada perlindungan asuransi jiwa.

“Pertumbuhan total premi menunjukkan pada kami masyarakat tidak terpengaruh ketidakpastian ekonomi pada tahun 2013 dan kembali berinvestasi untuk melindungi masa depan keuangan mereka," jelas William dalam keterangan tertulis yang diterima Media Indonesia, Minggu (8/6/2014).

Pada kuartal I tahun ini Prudential Indonesia menambah kantor keagenan di berbagai kota di Indonesia, dari sebelumnya 327 kantor menjadi 358 kantor keagenan. “Saat jumlah nasabah kami terus tumbuh di seluruh Indonesia, sangat penting bagi kami untuk meningkatkan investasi pelayanan nasabah," kata William.

Sumber : MetroTv

Selasa, 10 Juni 2014

Setiap Orang Pasrti Menghadapi Resiko Sakit Dan Meninggal Dunia

JAKARTA. Semua orang, baik kaya maupun miskin, menghadapi dua risiko yang sama, yakni sakit dan mati. Seseorang boleh saja memiliki gaji ratusan juta rupiah saban bulan. Tapi, ketika sakit datang, ia tak bisa mengelak.

Gaji dan kekayaannya juga belum tentu cukup membiayai pengobatannya. Urusan kapan ajal menjemput kita lebih misterius lagi.

Masalahnya, ketika benar-benar datang, risiko sakit dan meninggal itu akan mengganggu perencanaan keuangan kita sebagai individu atau keluarga. Kematian orang yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, misalnya, bisa mengancam masa depan pendidikan buah hati. Persoalan kian rumit jika keluarga itu menanggung utang.

Jangan keburu paranoid! Semua risiko bisa kita hadapi jika kita mau mengantisipasinya sejak dini. Untuk mengantisipasi dua risiko utama dalam hidup tadi, para perencana keuangan menyarankan, setiap keluarga menyiapkan proteksi berupa asuransi. Ini syarat mutlak sebelum kita menyusun rencana keuangan yang lain.

Di tengah tawaran produk asuransi yang semakin marak, tentu saja, kita tidak bisa asal mencomot produk asuransi. Masalahnya, memilih produk asuransi tidak mudah. Orang bilang, asuransi adalah produk yang manfaatnya tidak bisa langsung terlihat ketika baru dibeli. Alhasil, kita kerap diliputi kebingungan dalam menjatuhkan pilihan atau malah merasa tidak memerlukan asuransi.

Meski begitu, kita tak perlu gelap mata dengan membeli berbagai macam polis asuransi sekaligus. Betul, sebagai perlindungan dari beragam ancaman lingkungan, idealnya, segala risiko perlu diproteksi. Namun, karena keterbatasan dana, kita harus bisa memilih asuransi yang sesuai isi kantong dan kebutuhan hidup.

Hitung kebutuhan dengan cermat

Karena itu, sebelum memilih produk asuransi, kita perlu melakukanprofiling. Profiling adalah analisa yang meliputi kedudukan si calon nasabah dalam keluarga, siapa saja anggota keluarga yang jadi tanggungannya, sejarah kesehatan, pekerjaan, karakter, kebutuhan, dan kondisi lingkungan. 
Dengan mengetahui profil diri sendiri, seseorang bisa menentukan risiko dan jenis asuransi apa saja yang dibutuhkannya. Apalagi, risiko atau kebutuhan hidup selalu berkembang dan berubah seiring perjalanan waktu dan nasib seseorang.

Risiko yang paling pasti adalah meninggal dunia. Risiko ini dapat timbul karena sakit, kecelakaan, bencana alam atau peristiwa-peristiwa lain yang tak terduga. Otomatis, risiko ini wajib diproteksi oleh mereka yang memiliki nilai ekonomis atau menjadi sumber penghasilan keluarga. Jika si sumber pendapatan tersebut meninggal dunia atau mengalami kecelakaan berat, produk asuransi dapat dipakai oleh anggota keluarga yang ditimpa kemalangan itu untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan terbebas dari kesulitan finansial.

Karena itu, asuransi jiwa sifatnya wajib bagi pencari nafkah atau tulang punggung keluarga. Sedangkan jika tidak punya tanggungan atau tidak ingin mewariskan apapun, orang tersebut tidak memerlukan asuransi jiwa.

Risiko atau ancaman lain adalah kemungkinan menderita sakit, cacat atau kelumpuhan. Alih-alih mencomot dana investasi, lebih aman jika biaya berobat berasal dari klaim asuransi yang kita cairkan. Jadi, biaya itu tidak mengganggu alokasi dana darurat atau dana investasi.

Asuransi kesehatan yang dapat melindungi seseorang dari berbagai risiko itu diperlukan, tidak hanya bagi si pencari nafkah tapi juga setiap orang. Tapi untuk efisiensi, asuransi kesehatan terutama dibutuhkan bagi si pencari nafkah.

Risiko yang juga dapat mengancam tujuan hidup dan kesejahteraan seseorang adalah kehilangan atau kerusakan barang berharga yang dimiliki. Namun, dalam menentukan jenis asuransi yang diperlukan untuk memproteksi harta benda, kita harus membuat skala prioritas.

Untuk mengukur jenis harta benda yang wajib diproteksi, kita bisa melihat nilai dan manfaat harta tersebut. Misalnya, rumah tinggal dan kendaraan sangat penting untuk aktivitas keluarga.

Ancaman lain yang berpotensi menghampiri hidup seseorang dapat bersumber dari lingkungan. Misalnya risiko inflasi, bencana alam, penipuan investasi, dan sebagainya.

Para perencana keuangan sepakat menyarankan, sebuah keluarga minimal harus memiliki asuransi yang terkait dengan risiko pribadi, yakni asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Di luar dua asuransi itu, kita bisa memiliki asuransi lain sesuai kebutuhan dan prioritas masing-masing.

Dalam memilih asuransi, kita juga harus menaksir kebutuhan uang pertanggungan. Kebutuhan pertanggungan asuransi jiwa, misalnya, dapat berdasar penghasilan atau pengeluaran seseorang. Ini juga terkait jangka waktu proteksi yang dibutuhkan. Misalnya sampai anak terkecil sudah punya penghasilan.

Setelah mengetahui uang pertanggungan dan masa proteksi, langkah terakhir adalah membuat simulasi perhitungan asuransi untuk mengetahui jumlah premi yang harus kita dibayarkan. Maklum, selain pengeluaran premi asuransi, sebuah keluarga pasti memiliki daftar panjang pengeluaran-pengeluaran pokok lainnya yang juga tak boleh diabaikan.

Masih bingung juga? Anda bisa mendiskusikan kebutuhan proteksi asuransi Anda dengan para perencana keuangan (financial planner) maupun perusahaan-perusahaan asuransi yang terpercaya.

Sumber : Kontan

Mau financial freedom? Jangan takut bermimpi!

JAKARTA. Ketika kita masih kanak-kanak, salah satu pertanyaan standar orang dewasa yang harus kita jawab adalah: apa cita-citamu? Ingatkah Anda apa jawaban waktu itu? Apakah kini Anda benar-benar berhasil mencapai cita-cita itu?

Konon tak sampai seperempat orang yang berhasil menggapai cita-cita dan mimpinya. Konon kabarnya pula, hanya seperempat dari mereka yang berhasil menggapai cita-cita semasa kanak-kanak benar-benar merasa puas. Sisanya menyesal karena merasa salah menetapkan cita-cita.

Kegagalan orang menggapai cita-cita atau menikmati cita-cita masa kanak-kanak itu yang acap menyebabkan kita takut bermimpi. Betapa sering kita mendengar ungkapan, ”Jadi orang yang realistis saja! ”Salah satu peribahasa favorit kita semasa SD, bagai pungguk merindukan bulan, semakin membuat kita “tahu diri” dan kian takut bermimpi.

Memang, mimpi akan tetap tinggal sebagai mimpi kalau kita tak pernah menetapkan strategi untuk menggapainya. Jika kita mempersiapkan secara rapi daftar upaya yang harus kita lakukan untuk merengkuhnya, saat itu pula mimpi menjelma jadi rencana.

Begitu pula dengan mimpi finansial Anda. Sebagai karyawan biasa, mungkin Anda “tahu diri” sehingga tak mau bermimpi menikmati wisata keliling Eropa selama 40 hari bersama istri terkasih. Sebagai pengusaha “kelas teri” mungkin Anda merasa sebagai pungguk merindukan bulan kalau memimpikan status financial freedom. Memang, semua itu hanya mimpi kalau Anda tak kunjung menyusun rencana.

Terserah Anda kalau memang tak ingin berwisata keliling dunia. Suka-suka Anda kalau tak mau berhenti bekerja sebelum masa pensiun tiba. Namun, tak inginkah Anda menyekolahkan buah hati ke universitas terkemuka di Indonesia bahkan ke Amerika? Tak kepingin kah Anda mengantarkan mereka menggapai mimpi dan cita-cita?

Ayo, segera ubah mimpi-mimpi finansial Anda menjadi rencana. Kalau belum tahu caranya, mari menimba ilmunya dari para pakar yang memang kompeten di bidangnya.

Sumber : Kontan

Sabtu, 31 Mei 2014

Abah Kangen

Seorang pemuda duduk di hadapan laptopnya. Login facebook. Pertama kali yang dia cek adalah inbox. 

Hari ini terlihat sesuatu yang tidak dia perdulikan selama ini. Bagian ‘OTHER’ di inboxnya. Ada dua pesan. Pesan pertama, spam. Pesan kedua, dia membukanya. Ternyata pesan 3 bulan yang lalu.

Dia baca isinya:

“Salam. Ini kali pertama abah mencoba menggunakan facebook. Abah coba tambah kamu sebagai teman tapi tidak bisa. Abah juga tidak terlalu paham benda ini.

Abah coba kirim pesan ini kepada kamu. Maaf, abah tidak pandai mengetik. Ini pun kawan abah yang mengajarkan.

Ingatkah saat pertama kali kamu punya HP? Saat itu kamu kelas 4 MI. Abah kasian semua anak-anak sekarang punya HP. Jadi, abah hadiahkan pada kamu satu. Dengan harapan kamu akan telpon abah kalau kamu mau cerita tentang masalah asrama, sekolah atau apa-apa saja. Tapi, kamu hanya telpon abah seminggu sekali. Tanya tentang uang makan dan jajan. Abah berpikir juga, isi ulang pulsa 100 ribu tapi telpon abah tidak sampai 5 menit. Sudah habiskah pulsanya?

Saat kamu kecil dulu, abah masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong. Kamu asyik panggil, ‘Abah, abah, abah’. Abah bahagia sekali anak lelaki abah panggil abah. Panggil Umi.

Abah senang bisa berbicara dengan kamu walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang abah ucapkan di umur kamu 4 atau 5 tahun.

Tapi, percayalah. Abah dan Umi bicara dengan kamu banyak sekali. Kamulah penghibur kami di saat kami berduka. Walaupun hanya dengan gelak tawamu.

Saat kamu masuk MI. Abah ingat kamu selalu bercerita dengan abah ketika membonceng motor dengan abah setiap pergi dan pulang sekolah. Banyak yang kamu ceritakan pada abah. Tentang ibu guru, sekolah, teman-teman. Abah jadi makin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah. Sebab kamu lucu sekali. Menyenangkan. Ayah mana yang tidak gembira kalau anaknya suka ke sekolah untuk belajar.

Ketika kamu masuk MTs. Kamu mulai punya kawan-kawan baru. Kamu pulang dari sekolah, kamu langsung masuk kamar. Kamu keluar pas waktu makan saja. Kamu keluar rumah dengan kawan-kawanmu. Kamu mulai jarang bercerita dengan abah.

Kamu pandai. Akhirnya masuk asrama di Aliyah. Di asrama, jarak antara kita makin jauh. Kamu mencari kami saat perlu. Kamu biarkan kami saat tidak perlu.

Abah tahu, naluri remaja. Abah pun pernah muda. Akhirnya, abah tahu kalau ternyata kamu menyukai seorang gadis.

Ketika masuk kuliah, sikap kamu sama saja dengan ketika di Aliyah. Jarang hubungi kami. Sewaktu pulang liburan, kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.

Abah bertanya-tanya sendiri dalam hati. Adakah kawan istimewa itu lebih penting dari Abah dan Umi? Adakah Abah dan Umi cuma diperlukan saat kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu? Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?

Akhirnya, kamu jarang berbicara dengan abah lagi. Kalau pun bicara, dengan jari-jemari. Berjumpa tapi tak berkata-kata. Berbicara tapi seperti tak bersuara. Bertegur cuma waktu hari raya. Tanya sepatah kata, dijawab sepatah kata. Ditegur, kamu buang muka. Dimarahi, kamu tidak pulang liburan lagi.

Malam ini, abah sebenarnya rindu sekali pada kamu. Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu. Cuma abah sudah terlalu tua. Abah sudah di penghujung usia 60 an. Kekuatan abah tidak sekuat dulu lagi.

Abah tidak minta banyak… Kadang-kadang, abah cuma mau kamu berada di sisi abah. Berbicara tentang hidup kamu. Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu. Menangis pada abah. Mengadu pada abah. Bercerita pada abah seperti saat kamu keci dulu. Apapun.

Maafkan abah atas curhat abah ini. Jagalah solat. Jagalah hati. Jagalah iman. Mungkin kamu tidak punya waktu berbicara dengan abah. Namun, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Allah. Jangan letakkan cinta di hati pada seseorang melebihi cinta kepada Allah.

Mungkin kamu mengabaikan abah. Namun jangan kamu mengabaikan Allah.
Maafkan abah atas segalanya.”

Pemuda meneteskan air mata. Dalam hati perih tidak terkira. Bagaimana tidak, tulisan ayahandanya itu dibaca setelah 3 bulan beliau pergi untuk selama-lamanya. Di saat tidak mungkin lagi mampu memeluk tubuh tua ayahnya.

# Hargai orang tua kita selama dia masih hidup...kadang kala kita terlalu sibuk dengan kerja. Sampaikah kita lupa akan dia yang membesarkan kita... memberi pendidikan untuk kita bekerja.. mengajar kita berjalan untuk bekerja..

Jangan sampai anak kita nanti melupakan kita seperti kita melupakan kedua orangtua kita.

Sumber : Kisah-Kisah-Teladan-Islami-Penuh-Hikmah