Mulai Membangun Sebuah Keluarga Impian

Kehidupan seorang manusia tidaklah lengkap tanpa didampingi oleh seseorang yang mampu serta bersedia menjadi teman hidup disaat suasana susah maupun senang, pernikahan merupakan awal dari sebuah komitmen penting dalam memulai hidup yang baru.

Rencanakan Segalanya Sedari Dini

Seorang anak merupakan pelengkap kebahagiaan rumah tangga, mari kita mulai merencanakan kebutuhan anak-anak kita sejak dini, sehingga masa depannya akan terjamin dan orangtuapun akan tenang dan sejahtera.

Masih Berkata Tidak Pada Asuransi? Coba Anda Pikirkan Kembali

Asuransi Prudential adalah kunci dari semua masalah keuangan terbesar yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. Mulai dari proteksi terhadap seluruh tabungan, pendidikan anak, kesehatan, dana pensiun, aset yang dimiliki sekaligus investasi masa depan yang sangat menguntungkan.

Persiapan Untuk Hari Tua

Usia kita tidak selamanya muda, masa-masa produktif dalam mencari nafkah akan tergantikan oleh masa tua, jika kita sudah berada pada titik tersebut tentu sudah saatnya pula kita untuk beristirahat menikmati hari tua, sudahkah anda mempersiapkan dana pensiun guna hari tua anda? ataupun merencanakan keberangkatan anda ibadah haji dan umroh?

Prudential Adalah Asuransi Jiwa Terbaik

Prudential berhasil meraih penghargaan sebagai 1st Best Insurance Company sejak tahun 2001-2013, hal ini membuktikan betapa tingginya kepercayaan masyarakat kepada kinerja serta pelayanan yang diberikan oleh tenaga pemasaran Prudential yang selalu siap sedia membantu perencanaan keuangan keluarga anda.

Minggu, 30 Maret 2014

Persiapkan Biaya Pendidikan Sejak Dini

Berapa Usia anak anda Sekarang? Silahkan Hitung Kapan anak anda Kuliah, dan sudahkah anda menyiapkan dana Pendidikannya.. Tabel berikut akan membantu anda mengetahui berapa dana yang harus anda siapkan saat anak anda Kuliah nantinya...


Tips Memberikan Uang Saku Ideal Untuk Anak

Jakarta -Bagi para orang tua memberikan uang saku kepada anak sudah menjadi hal yang lumrah. Namun sebenarnya berapa uang saku yang tepat untuk diberikan kepada anak-anak?

Jawabannya tentu tidak ada jumlah yang pasti. Karena tiap usia anak membutuhkan jumlah uang saku yang berbeda-beda. Begitu pula tingkat penghasilan orang tua, gaya hidup dan aktivitas anak-anak yang berbeda-beda. 

Uang saku memang penting buat anak. Bukan saja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Tetapi merupakan sarana bagi anak untuk belajar mengelola uang dan menentukan prioritas kebutuhannya.

Salah satu hal yang penting untuk dipelajari anak adalah fungsi uang. Sebagai alat pembayaran, uang memiliki 3 fungsi. Yaitu untuk dibelanjakan saat ini, ditabung untuk masa depan dan disedekahkan atau untuk berbagi dengan orang lain.

Sebagai orang tua, kita perlu mengajari anak 3 fungsi uang tersebut. Tentu saja, uang saku perlu dibelanjakan anak untuk memenuhi berbagai kebutuhannya. Tetapi, jika terbiasa untuk selalu menghabiskan uangnya, anak bisa lupa bahwa uang juga perlu ditabung untuk kebutuhannya di masa yang anak datang. Dan juga sebagai mahluk sosial, anak pun perlu belajar untuk berbagi dengan uangnya.

Lalu berapa sebenarnya jumlah yang tepat untuk anak? Anak-anak di bawah umur 9 tahun mungkin hanya membutuhkan uang untuk cemilan/minum di sekolah. Dan ongkos kendaraan umum untuk yang tidak diantar/dijemput.

Berbeda dengan anak-anak yang lebih besar. Kebutuhan mereka saat ini selain untuk makanan dan ongkos kendaraan umum juga ditambah dengan pulsa. Bahkan saat ini mereka terbiasa membelanjakan uang untuk membeli aplikasi dan musik di gadget mereka. Pada umumnya remaja juga membutuhkan uang untuk bersosialisasi dengan teman-temannya dan membeli buku ataupun musik.


Berikut beberapa tips dalam memberikan uang saku pada anak:

  • Perkirakan kebutuhan belanja anak. Apakah anda hanya akan memberikan uang saku untuk keperluan di sekolah, atau termasuk dengan biaya-biaya ‘gaul’ anak anda? Diskusikan bersama anak anda, dan jadikan ini kesempatan untuk mengajari mereka tentang budgeting atau rencana pengeluaran.
  • Pisahkan uang saku harian/mingguan dan bulanan untuk anak yang telah beranjak remaja atau telah cukup mengerti tentang uang (biasanya di atas 10 tahun).
  • Sesuaikan jumlah uang saku dengan kemampuan anda. Idealnya, jumlah total pengeluaran tiap anak (termasuk biaya sekolah, ekstra kurikuler dan uang saku) adalah maksimal 10% dari pendapatan. Uang saku yang terlalu besar akan memberatkan anda, sementara uang saku yang terlalu sedikit akan membuat mereka kurang bisa belajar mengambil keputusan dalam menggunakan uangnya.
  • Ajak mereka mengobrol tentang uang. Financial literacy merupakan salah satu kemampuan yang sangat diperlukan saat mereka dewasa nanti. Dengar cerita mereka saat membelanjakan uangnya, beri motivasi untuk menabung dan lebih cerdas berbelanja. Beri juga kesempatan pada anak untuk belajar berbagi dengan tepat.
  • Ajari alokasi penggunaan uang di luar uang saku. Uang yang didapat anak dari hadiah lebaran/ulang tahun, misalnya, bisa digunakan untuk membeli kebutuhan non rutin yang mereka inginkan (misalnya sepeda/gadget).
  • Ajari anak tentang perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, dan untuk bertanggung-jawab pada uangnya. Anak perlu tahu, bahwa uang tidak didapat dengan mudah, melainkan perlu waktu dan kerja keras.
Sumber : detikFinance

BI dan Pemerintah Setujui Desain Baru Uang Rupiah NKRI

Jakarta -Bank Indonesia (BI) telah melakukan koordinasi dengan pemerintah terkait penerbitan uang rupiah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) pada tanggal 17 Agustus 2014.

"Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan telah menyepakati mengenai jenis pecahan, desain, ukuran, gambar pahlawan nasional, dan tema uang yang akan diterbitkan," kata Gubernur BI Agus Martowardojo seperti dikutipdetikFinance dalam laporan tahunan kepada DPR, Minggu (30/3/2014). 

Terkait dengan gambar pahlawan, Agus menyampaikan Bank Indonesia juga berkoordinasi dengan Kementerian Sosial dan Sekretariat Kabinet dalam rangka persiapan Keputusan Presiden (Keppres) terkait penggunaan gambar pahlawan nasional dalam desain uang rupiah kertas sebagaimana amanat Pasal 7 Ayat (3) Undang-Undang tentang Mata Uang. 

"Penggunaan gambar pahlawan nasional dimaksud sudah mendapat persetujuan ahli waris pahlawan, dan draft Keppres sudah disampaikan
oleh pihak Kemenkeu kepada Presiden Republik Indonesia untuk ditandatangani," kata Agus.

Sayangnya BI dan pemerintah belum memberikan informasi lebih jauh pahlawan yang akan dipakai gambarnya pada uang NKRI 2014 ini.

Bank Indonesia dan Perum Peruri juga telah menandatangani perjanjian pencetakan uang rupiah tahun 2014 pada 30 Desember 2013. Jumlah uang yang akan dicetak pada 2014 adalah sebesar Rp 297 triliun. 

Uang ini terdiri dari uang kertas Rp 295,9 triliun dan uang logam sebesar Rp 1,1 triliun. Perencanaan pencetakan uang tahun 2014 dilakukan setelah Bank Indonesia dan pemerintah (c.q. Kementerian Keuangan) menyepakati jumlah uang yang akan dicetak.

Sumber : detikFinance

Laba Bank Syariah Permata Lompat 82%

Jakarta -Bank Syariah Permata mencatat kenaikan laba bersih di tahun 2013 sebesar 82% YoY atau menjadi sebesar Rp 465 miliar dari posisi Rp 256 miliar pada tahun 2012.

Perseroan mencatat laba operasional tumbuh 77% YoY dari Rp 262 miliar menjadi Rp 464 miliar ditopang oleh pertumbuhan pendapatan operasional lainnya. Pendapatan operasional lainnya tumbuh 84% YoY menjadi Rp 2,2 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,2 triliun.

Dalam siaran persnya, Minggu (30/3/2014), pembiayaan yang disalurkan Bank Syariah Permata meningkat 61% dari Rp 7,1 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 11,4 triliun pada tahun 2013. 

Sementara, dana pihak ketiga meningkat 63% YoY menjadi Rp 12,0 triliun. Financing-to-Deposit Ratio (FDR) berada di 95,7% sementara rasio pembiayaan bermasalah (Net Non Performing Financing) Bank Permata Syariah berada di 0,36% di akhir tahun 2013.

Rasio Kecukupan Modal (CAR) Bank Permata Syariah tercatat sebesar 18,82%, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 19,37%. Ekuitas pemegang saham tumbuh 52% YoY menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir tahun 2013.

Direktur Syariah PermataBank Achmad K. Permana mengatakan potensi bisnis di perbankan Syariah masih sangat besar.

"Kinerja ini menunjukkan bahwa potensi bisnis di perbankan Syariah masih sangat besar dan transformasi model bisnis yang telah kami lakukan selama ini melalui optimalisasi konsep office channelling dengan mensinergikan infrastruktur, pengembangan berbagai produk dan layanan telah sesuai dengan strategi bisnis yang kami kembangkan," kata Permana.

Sumber : detikFinance

Sabtu, 29 Maret 2014

Tips Mencegah Penyakit Jantung

Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, Anda dapat melakukan hal-hal berikut:

Pola makan sehat
Hindari makanan yang banyak mengandung lemak atau yang mengandung kolesterol tinggi. Seafood memiliki kandungan kolesterol tinggi yang dapat membahayakan jantung. Kurangi menyantap makanan yang digoreng yang banyak mengandung lemak, sebaliknya makanan dapat diolah dengan cara direbus, dikukus atau dipanggang.

Sebisa mungkin, produk makanan yang kita makan rendah lemak atau tanpa lemak. Pilih susu, keju, mentega atau makanan lain yang rendah lemak. Menggoreng dengan menggunakan minyak zaitun memiliki kandungan lemak yang sedikit sehingga bisa menjadi pilihan bila harus mengolah makanan dengan cara digoreng.

Selain menghindari makanan berlemak, hindari juga makanan dengan kandungan gula tinggi seperti soft drink. Jangan pula tertalu banyak mengkonsumsi karbohidrat, karena dalam tubuh, karbohidrat akan dipecah menjadi lemak. Sebaliknya, konsumsi oat atau gandum yang dapat membantu menjaga jantung tetap sehat.

Jaga pola makan tidak berlebihan agar terhindar dari kegemukan, karena seseorang yang memiliki lingkar pinggang lebih dari 80 cm, berisiko lebih besar terkena penyakit ini.

Berhenti merokok
Mengisap rokok sangat tidak baik untuk kesehatan jantung, maka segera hentikan kebiasaan ini agar jantung tetap sehat.

Hindari Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor atau di rumah.

Hipertensi
Problem hipertensi atau tekanan darah tinggi juga bisa menyebabkan penyakit jantung. Hipertensi dapat melukai dinding arteri dan memungkinkan kolesterol LDL memasuki saluran arteri dan meningkatkan penimbunan plak.

Obesitas
Kelebihan berat atau obesitas meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Menghindari atau mengobati obesitas atau kegemukan adalah cara utama untuk menghindari diabetes. Diabetes mempercepat penyakit jantung koroner dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Olahraga secara teratur
Anda dapat melakukan kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat menguatkan kerja jantung dan melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh.

Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat menyebabkan bisul atau endapan pada pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyumbatan. Untuk mengeluarkan kandungan radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya. Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.

Keturunan
Seorang yang orang tua atau saudara kandungnya pernah mengalami serangan jantung sebelum usia 60 memiliki risiko lebih besar menderita penyakit ini. Karena itu, jika Anda memiliki kerabat yang pernah mengalami serangan jantung, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam menjaga agar pola makan dan gaya hidup Anda dapat menunjang jantung sehat.


Mengatasi Penyakit Jantung

Jika Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.

Namun jika gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung. Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis karena merasa takut dianggap mengada-ada.

Bila telah terjadi penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan pada pembuluh lainnya.


Sayangi Jantung Anda
Melihat berharganya organ jantung ini untuk kelangsungan hidup, maka segeralah perbaiki gaya hidup Anda agar tetap sehat. Mulailah menikmati makanan yang sehat, bergizi dan rendah kolesterol. Hindari merokok dan stres. Serta berolahragalah secara teratur. Mulailah dengan gaya hidup yang sehat sejak hari ini untuk menyayangi jantung Anda.

Jumat, 28 Maret 2014

Investasi dalam Perspektif Syariah

Investasi pada dasarnya adalah bentuk aktif dari ekonomi syariah. Dalam Islam setiap harta ada zakatnya. Jika harta tersebut didiamkan, maka lambat laun akan termakan oleh zakatnya. Salah satu hikmah dari zakat ini adalah mendorong setiap muslim untuk menginvestasikan hartanya agar bertambah.

Investasi mengenal harga. Harga adalah nilai jual atau beli dari sesuatu yang diperdagangkan. Selisih harga beli terhadap harga jual disebut profit margin. Harga terbentuk setelah terjadinya mekanisme pasar.

Suatu pernyataan penting al-Ghozali sebagai ulama besar adalah keuntungan merupakan kompensasi dari kepayahan perjalanan, risiko bisnis dan ancaman keselamatan diri pengusaha. Sehingga sangat wajar seseorang memperoleh keuntungan yang merupakan kompensasi dari risiko yang ditanggungnya.

Ibnu Taimiah berpendapat bahwa penawaran bisa datang dari produk domestik dan impor. Perubahan dalam penawaran digambarkan sebagai peningkatan atau penurunan dalam jumlah barang yang ditawarkan, sedangkan permintaan sangat ditentukan harapan dan pendapatan. Besar kecilnya kenaikan harga tergantung besarnya perubahan penawaran dan atau permintaan. Bila seluruh transaksi sudah sesuai dengan aturan, kenaikan harga yang terjadi merupakan kehendak Allah SWT.

Prinsip-prinsip Ekonomi Islam dalam Investasi

Prinsip-prinsip Islam dalam muamalah yang harus diperhatikan oleh pelaku investasi syariah (pihak terkait) adalah:

Tidak mencari rizki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram.
Tidak mendzalimi dan tidak didzalimi.
Keadilan pendistribusian kemakmuran.
Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.
Tidak ada unsur riba, maysir (perjudian/spekulasi), dan gharar (ketidakjelasan/samar-samar).

Berdasarkan keterangan di atas, maka kegiatan di pasar modal mengacu pada hukum syariat yang berlaku. Perputaran modal pada kegiatan pasar modal syariah tidak boleh disalurkan kepada jenis industri yang melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diharamkan. Pembelian saham pabrik minuman keras, pembangunan penginapan untuk prostitusi dan lainnya yang bertentangan dengan syariah berarti diharamkan.

Semua transaksi yang terjadi di bursa efek harus atas dasar suka sama suka, tidak ada unsur pemaksaan, tidak ada pihak yang didzalimi atau mendzalimi. Seperti goreng-menggoreng saham. Tidak ada unsur riba, tidak bersifat spekulatif atau judi dan semua transaksi harus transparan, diharamkan adanya insider trading.

Analisis Fikih

Istilah mudharabah merupakan istilah yang paling banyak digunakan oleh bank-bank syariah. Prinsip ini juga dikenal sebagai qiradh atau muqaradah.

Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis perkongsian, dimana pihak perama (shahibul maal) menyediakan dana dan pihak kedua (mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha.

Orang-orang Madinah meyebut kontrak jenis ini dengan sebutan muqaradah, dimana perkataan ini diambil dari perkataan qard yang berarti menyerahkan. Dalam hal ini pemilik modal akan menyerahkan modalnya kepada pengusaha. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil untung/rugi yang telah disepakati bersama sejak awal. Kalau rugi, maka pemilik modal akan kehilangan sebagian imbalan dari hasil kerja keras dan manajerial skil selama proyek berlangsung.

Mudharabah adalah suatu kerjasama kemitraan yang terdapat pada zaman jahiliah yang diakui oleh Islam. Di antara orang yang melakukan kegiatan mudharabah ialah Nabi Muhammad SAW sebelum beliau menjadi Rasul. Beliau bermudharabah dengan calon istrinya Khadijah dalam melakukan perniagaan antara Negeri Makkah dengan Negeri Syam.

Dalam transaksi mudharabah harus memenuhi rukun mudharabah meliputi, yaitu:

Shahibul maal (pemilik dana/nasabah).
Mudharib (pengelola dana/pengusaha/bank), amal (usaha/pekerjaan).
Ijab dan Qabul.

Dilihat dari kuasa yang diberikan kepada pengusaha, mudharabah terbagi menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut:

Mudharabah Muthlaqah (investasi tidak terikat) yaitu pihak pengusaha diberi kuasa penuh untuk menjalankan proyek tanpa larangan/gangguan apapun urusan dalam proyek tersebut, dan tidak terikat dengan waktu, tempat, jenis, perusahaan, pelanggan. Investasi tidak terikat ini pada usaha perbankan syariah diaplikasikan pada tabungan dan deposito.
Mudharabah Muqayyadah (investasi terikat) yaitu pemilik dana (shahibul maal) membatasi/memberi syarat kepada mudharib dalam pengelolaan dana seperti, hanya untuk melakukan mudharabah bidang tertentu, cara, waktu, dan tempat tertentu saja. Bank dilarang mencampurkan rekening investasi terikat dengan dana bank atau dana rekening lainnya pada saat investasi.

Pada transaksi ini bank dilarang untuk menginvestasikan dananya pada transaksi penjualan cicilan tanpa penjamin atau jaminan. Bank diharuskan melakukan investasi sendiri tidak melalui pihak ketiga. Jadi, dalam investasi terikat ini pada prinsipnya kedudukan bank sebagai agen saja, dan atas kegiatannya tersebut bank menerima imbalan berupa fee.

Pada pola investasi terikat dapat dilakukan dengan cara channelling dan executing, yakni:

Channelling, apabila semua risiko ditanggung oleh pemilik dana dan bank sebagai agen tidak menanggung risiko apapun.
Executing, apabila bank sebagai agen juga menanggung risiko dan hal ini banyak yang menganggap bahwa investasi terikat executing ini sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip mudharabah, namun dalam akuntansi perbankan syariah diakomodir karena dalam praktiknya pola ini dijalankan oleh bank syariah.

oleh Muhammad Budi Setiawan

sumber : Investasi dalam Perspektif Syariah

4 Kiat Memulai Kebiasaan Menabung

KOMPAS.com — Citigroup Asia Pasific belum lama ini merilis hasil riset yang dilakukannya melalui wawancara online kepada 500 responden di seluruh Indonesia. Sebagian besar orang Indonesia dengan penghasilan rata-rata Rp 10 juta per bulan optimistis dengan masa depan finansialnya. Meskipun begitu, dengan penghasilan tersebut, hanya 67 persen responden yang terbiasa menabung secara rutin. Padahal kebiasaan menabung bisa dimulai dengan sejumlah langkah sederhana yang bisa dijalankan siapa saja, terutama bagi mereka dengan penghasilan di atas rata-rata kebanyakan orang Indonesia. 

Membangun kebiasaan menabung bisa dimulai dengan sejumlah cara ini:

1. Tujuan menabung

Tentukan apa yang menjadi tujuan Anda dalam menabung. Dengan begitu Anda memiliki target tertentu yang termotivasi untuk menabung setiap bulannya. Menurut perencana keuangan Ligwina Poerwo-Hananto, kerap kali orang yang kesulitan untuk konsisten menabung setiap bulan karena mereka tak memiliki target yang jelas. Menurutnya, bahkan target pun harus dibuat semenarik mungkin untuk memotivasi Anda. Misalnya, Anda menargetkan ingin punya mobil, liburan keluarga ke luar negeri, apa pun yang Anda sukai. Dengan begitu, Anda selalu bersemangat dan berkomitmen untuk terus menabung.

2. Alokasi dana tabungan di awal bulan

Anda perlu mengubah perilaku, menabung bukan di akhir bulan dengan menggunakan dana yang tersisa. Menabung bukan menyisihkan uang hasil bekerja selama sebulan, namun menabung adalah mengalokasikan dana dari penghasilan di awal bulan. Artinya, Anda perlu mengambil sejumlah uang dengan komposisi 10-30 persen setiap bulannya setiap kali menerima gaji. Perilaku ini merupakan tindakan pencegahan dari kehabisan dana untuk tabungan.

3. Membuat rekening khusus tabungan

Bedakan rekening pemasukan dan rekening tabungan untuk mengontrol keuangan setiap bulan. Jika menurut Anda merepotkan saat harus membagi uang dalam sejumlah rekening berbeda, Anda bisa menggunakan sistem amplop. Artinya, pisahkan uang yang dilokasikan untuk ditabung dalam satu amplop terpisah setiap bulannya. Jika sistem amplop menjadi pilihan Anda, pastikan Anda disiplin menjalankannya. Hindari penggunaan uang di luar rencana karena sangat mungkin terjadi uang di amplop Anda gunakan untuk kebutuhan lain yang tidak sesuai rencana. Disiplin dan komitmen menjadi syarat utama menggunakan sistem amplop ini. Jika memilih bank sebagai tempat menabung, saat membuka rekening tabungan sebaiknya kenali persyaratannya. Pilih bank yang memudahkan dan paling menguntungkan Anda.

4. Semakin besar penghasilan, semakin besar pula porsi tabungan

Berapa pun penghasilan Anda, besar atau kecil, kebiasaan menabung wajib dijalankan. Meski penghasilan di bawah rata-rata, tak ada alasan menunda kebiasaan menabung. Atur saja porsi tabungannya, ambil komposisi terendah yang disarankan perencana keuangan, yakni 10 persen. Jadi ketika Anda memiliki penghasilan tak ada alasan untuk tidak menabung. Seiring bertambahnya penghasilan Anda, tingkatkan alokasi dana untuk menabung hingga 30 persen dari gaji bulanan.

Mengapa Berasuransi Syariah..?

Definisi asuransi syari'ah menurut Dewan Syariah Nasional adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru' yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko/bahaya tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para partisipan/ anggota/ peserta mendonasikan/ menghibahkan sebagian atau
seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian partisipan/anggota/peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional perusahaan asuransi serta investasi dari dana-dana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan.

Asuransi syari'ah disebut juga dengan asuransi ta'awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu . Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi ta'awun prinsip dasarnya adalah dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta. Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2, yang artinya :

"Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan"

Mangapa harus Asuransi Syariah?

Asuransi yang selama ini digunakan oleh mayoritas masyarakat (non syariah) bukan merupakan asuransi yang dikenal oleh para pendahulu dari kalangan ahli fiqh, karena tidak termasuk transaksi yang dikenal oleh fiqh Islam, dan tidak pula dari kalangan para sahabat yang membahas hukimnya.

Perbedaan pendapat tentang asuransi tersebut disebabkan oleh perbedaan ilmu dan ijtihad mereka. Alasannya antara lain :

1. Pada transaksi asuransi tersebut terdapat jahalah (ketidaktahuan) dan ghoror (ketidakpastian), dimana tidak diketahui siapa yang akan mendapatkan keuntungan atau kerugian pada saat berakhirnya periode asuransi.

2. Di dalamnya terdapat riba atau syubhat riba. Hal ini akan lebih jelas dalam asuransi jiwa, dimana seseorang yang memberi polis asuransi membayar sejumlah kecil dana/premi dengan harapan mendapatkan uang yang lebih banyak dimasa yang akan datang, namun bisa saja dia tidak mendapatkannya. Jadi pada hakekatnya transaksi ini adalah tukar menukar uang, dan dengan adanya tambahan dari uang yang dibayarkan, maka ini jelas mengandung unsur riba, baik riba fadl dan riba nasi'ah.

3. Transaksi ini bisa mengantarkan kedua belah pihak pada permusuhan dan perselisihan ketika terjadinya musibah. Dimana masing-masing pihak berusaha melimpahkan kerugian kepada pihak lain. Perselisihan tersebut bisa berujung ke pengadilan.

4. Asuransi ini termasuk jenis perjudian, karena salah satu pihak membayar sedikit harta untuk mendapatkan harta yang lebih banyak dengan cara untung-untungan atau tanpa pekerjaan. Jika terjadi kecelakaan ia berhak mendapatkan semua harta yang dijanjikan, tapi jika tidak maka ia tidak akan mendapatkan apapun.

Melihat keempat hal di atas, dapat dikatakan bahwa transaksi dalam asuransi yang selama ini kita kenal, belum sesuai dengan transaksi yang dikenal dalam fiqh Islam. Asuransi syari'ah dengan prinsip ta'awunnya, dapat diterima oleh masyarakat dan berkembang cukup pesat pada beberapa tahun terakhir ini.

Asuransi syariah dengan perjanjian di awal yang jelas dan transparan dengan aqad yang sesuai syariah, dimana dana-dana dan premi asuransi yang terkumpul (disebut juga dengan dana tabarru') akan dikelola secara profesional oleh perusahaan asuransi syariah melalui investasi syar'i dengan berlandaskan prinsip syariah.

Dan pada akhirnya semua dana yang dikelola tersebut (dana tabarru') nantinya akan dipergunakan untuk menghadapi dan mengantisipasi terjadinya musibah/bencana/klaim yang terjadi diantara peserta asuransi. Melalui asuransi syari'ah, kita mempersiapkan diri secara finansial dengan tetap mempertahankan prinsip-prinsip transaksi yang sesuai dengan fiqh Islam. Jadi tidak ada keraguan untuk berasuransi syari'ah. (Yusma Nirmala & Team)


(Sumber: Majalah ReInfokus April 2006)

Hukum Asuransi Dalam Islam

ASURANSI DALAM SUDUT PANDANG ISLAM

Mengingat masalah asuransi ini sudah memasyarakat di Indonesia ini dan di perkirakan ummat Islam banyak terlibat didalamnya, maka perlu juga dilihat dari sudut pandang agama Islam. Di kalangan ummat Islam ada anggapan bahwa asuransi itu tidak Islami. Orang yang melakukan asuransi sama halnya dengan orang yang mengingkari rahmat Allah. Allah-lah yang menentukan segala-segalanya dan memberikan rezeki kepada makhluk-Nya, sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya:

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi mealinkan Allah-lah yang memberi rezekinya."
(Q. S. Hud: 6) 

"……dan siapa (pula) yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah di samping Allah ada Tuhan (yang lain)?……" 
(Q. S. An-Naml: 64) 

"Dan kami telah menjadikan untukmu dibumi keperluan-keprluan hidup, dan (kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya."(Q. S. Al-Hijr: 20) 


Dari ketiga ayat tersebut dapat dipahami bahwa Allah sebenarnya telah menyiapkan segala-galanya untuk keperluan semua makhluk-Nya, termasuk manusia sebagai khalifah dimuka bumi. Allah telah menyiapkan bahan mentah, bukan bahan matang. Manusia masih perlu mengolahnya, mencarinya dan mengikhtiarkannya.

A.Abbas Salim memberi pengertian, bahwa asuransi ialah suatu kemauan untuk menetapkan kerugian-kerugian kecil (sedikit) yang sudah pasti sebagai (substitusi) kerugian-kerugian besar yang belum pasti. 

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan, bahwa hal itu sama dengan orang yang bersedia membayar kerugian yang sedikit pada masa sekarang agar dapat menghadapi kerugian-kerugain besar yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang. 

Misalnya, dalam asuransi kebakaran seseorang mengasuransikan rumahnya, pabriknya atau tokonya kepada perusahaan asuransi. Orang tersebut harus membayar premi kepada perusahaan asuransi. Bila terjadi kebakaran, maka perusahaan akan mengganti kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kebakaran itu.

KONSEP DASAR

Secara umum asuransi konvensional menggunakan sistem tabaduli (transfer of risk), dimana resiko nasabah dipindahkan kepada perusahaan asuransi, dengan kompensasi nasabah tersebut harus membayar sejumlah uang tertentu (premi) kepada pihak asuransi. Dalam sistem seperti ini, sangat mungkin terjadi unsur gharar, riba dan maisir, yang dilarang dalam syariah Islam.

Sedangkan konsep asuransi syariah, adalah menggunakan sistem ta'awuni (sharing of risk), dimana antara sesama nasabah berkontribusi (infak/ tabarru') dengan sejumlah dana tertentu yang ditujukan untuk 'menolong' nasabah yang lainnya yang tertimpa musibah. Kontribusi dana nasabah dimasukkan dalam akun khusus (tabarru' fund), dan perusahaan asuransi syariah tidak berhak sedikitpun mengambil atau memanfaatkan dana tersebut. Sehingga dalam konsep seperti ini tidak terjadi gharar, riba dan maisir, bahkan
mengimplementasikan konsep wata'awanu alal birri wattaqwa.


PENGELOLAAN DANA INVESTASI

Asuransi Konvensional : Perusahaan bebas melakukan investasi dalam batas - batas ketentuan perundang - undangan dan tidak terbatas pada halal dan haramnya invetasi yang dihasilkan atau digunakan.

Asuransi Syariah : Perusahaan sebagai tempat mengelola dana nasabah dapat melakukan investasi sesuai ketentuan perundang - undangan sepanjang itu tidak bertentangan dengan prinsip Syariah Islam. Dana nasabah yang di kelola harus bebas dari riba dari berbagai tempat investasi.

KEPEMILIKAN DANA

Asuransi Konvensional : Dana yang terkumpul dari premi peserta seluruhnya, perusahaan bebas menggunakan dan menginvestasikan kemanapun dana tersebut.

Asuransi Syariah : Dana yang terkumpul dari peserta dalam bentuk iuran atau kontribusi merupakan milik peserta (Shahibul Mal), sedangkan perusahaan hanya sebagai pemegang amanah (Mudharib) dan mengelola dana peserta. 

DASAR - DASAR SYAR'I ASURANSI SYARIAH


1. Perintah ALLAH SWT untuk mempersiapkan hari depan. ALLAH berfirman dalam QS. An-Nisa : 04 : 09 : 

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا

"Dan hendaklah takut kepada ALLAH orang - orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak - anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada ALLAH dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar".

Ayat ini menggambarkan kepada kita tentang pentingnya planning atau perencanaan yang matang dalam mempersiapkan hari depan. Nabi Yusuf AS, dicontohkan dalam Al-Qur'an membuat sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa depan ( QS. Yusuf/ 12 : 43 - 49 ).

2. Bahwa berasuransi tidak berarti menolak takdir. Berasuransi tidaklah berarti menolak atau menghilangkan ketakwaan kepada ALLAH SWT, karena segala sesuatunya terjadi setelah berfikir dengan baik, bekerja dengan penuh kesungguhan, teliti dan cermat. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, semuanya ditentukan oleh ALLAH SWT. Adapun manusia hanya diminta untuk berusaha semaksimal mungkin. ALLAH berfirman dalam QS. Attaghabun/ 64 : 11 :

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ 

"Tidaklah ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin ALLAH".


DALIL AL-QUR'AN DAN HADIST YANG MENJELASKAN MANFAAT DARI ASURANSI SYARIAH :

1.Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. Al-A’raf : 34)

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah, untuk menjalani kehidupannya di muka bumi. Namun dalam menjalankan kehidupannya tersebut manusia tidak mengetahui, sampai kapan ia akan terus hidup, kapan ia akan jatuh sakit, kapan tertimpa musibah, kecelakaan, kebakaran dsb. Karena hal tersebut semata-mata hanyalah merupakan rahasia Allah SWT.

2.Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa’ : 9)

Dalam kehidupannya manusia memiliki potensi mendapatkan musibah dan bencana yang mungkin tidak diduga sebelumnya, dan oleh karenanya manusia diminta untuk mempersiapkan diri, menghadapi berbagai kemungkinan musibah yang akan menimpanya, sehingga tidak menimbulkan kemadharatan bagi orang-orang yang ditinggalkannya

3.Dari Sa’d bin Abi Waqqash ra berkata, … bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Sesungguhnya jika engkau meninggalkan anak-anakmu dalam keadaan kaya (kecukupan) lebih baik dari pada engkau meninggalkan mereka miskin yang meminta-minta kepada manusia lainnya. (Muttafaqun Alaih).

Bersamaan dengan ketidaktahuan manusia mengenai perkara yang ghaib (yang akan terjadi), Allah juga memerintahkan agar manusia membuat perncanaan untuk hari depan.

4.Dari Nu’man bin Basyir ra berkata, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ‘Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam cinta, kasih sayang dan kelemah lembutan diantara mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila terdapat satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan turut merasakannya (seperti) tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim)

Diantara sesama kaum muslimin, kita diperintahkan untuk saling tolong menolong & bantu membantu, khsusnya terhadap yang mendapatkan kesulitan.

Mari Persiapkan Tabungan Pendidikan Buah Hati Dari Sekarang.

"Saya tidak mau anak saya menjadi seperti saya". Mungkin kata-kata seperti ini sudah sering Sahabat Prudential dengar. Pada umumnya para orang tua sangat menginginkan buah hatinya mendapatkan pendidikan yang jauh lebih baik daripada yang didapatkan orang tuanya. Namun yang jadi pertanyaan adalah berapa biaya pendidikan yang harus dipersiapkan untuk memenuhi keinginan kita sebagai orang tua agar buah hatinya mendapatkan pendidkan yang tinggi? Sahabat Prudential setiap tahunnya biaya pendidikan di Indonesia selalu mengalami kenaikan. Jika Sahabat mempersiapkan tabungan pendidikan buah hati dengan membuka rekening di bank, bisa dipastikan apa yang menjadi keinginan Sahabat tidak bisa terpenuhi, mengingat bunga yang diberikan oleh pihak bank masih berbanding jauh dengan angka inflasi, belum lagi jika uang yang kita persiapkan tersebut harus diambil untuk membayar tagihan rumah sakit yang jumlahnya tidak sedikit, bisa-bisa keinginan kita tersebut TIDAK AKAN TERWUJUD. Sudah saatnya Sahabat mengubah cara menabung konvensional tersebut, JIKA masih menginginkan impian Sahabat untuk buah hati TERCAPAI. Mari kita persiapkan tabungan pendidikan buah hati anda bersama Prudential yang dapat memberikan jaminan perlindungan terhadap tabungan pendidikan buah hati.

Masalah vs Solusi


Anda Boleh Tidak Berasuransi, Jika........

Anda Boleh Tidak Berasuransi Jika.......


Yang Perlu Anda Miliki Sebelum Berinvestasi

Semangat berinvestasi sedang melanda Indonesia dalam dua dekade terakhir ini. Apalagi sejumlah produk investasi personal banyak sudah yang diluncurkan, dengan nilai investasi awal yang terbilang terjangkau.

Hasrat berinvestasi tersebut semakin kuat berkat peran para perencana keuangan independen, yang jumlahnya juga semakin besar dan dukungan media dalam menginformasikan buah pikiran para perencana keuangan tersebut ke publik.

Namun demikian, walau arus informasi soal investasi sudah terbilang banyak, masih saja banyak orang yang salah kaprah dengan mitos-mitos seputar kegiatan ini. Semakin parah karena mereka kemudian bertanya kepada orang yang sesungguhnya tidak kompeten di bidang investasi. 

Jadi, berinvestasi sebetulnya bukan untuk semua orang. Dengan alasan sebagai berikut: 

Tidak punya tabungan. Kalau Anda tidak mempunya tabungan, lupakan ide soal investasi. Mengapa? Karena Anda dapat kehilangan uang dengan berinvestasi. Kalau Anda tidak punya tabungan sepeser pun, yang Anda simpan di tabungan atau dalam bentuk deposito, saat uang yang Anda investasikan hilang, lalu bagaimana? Tabungan ini yang dalam bahasa para perencana keuangan disebut sebagai dana darurat. Jadi, penuh dulu kebutuhan mendasar Anda yang bisa mengkover pengeluaran Anda selama beberapa saat. 

Berhenti menabung untuk investasi. Kalau biasanya Anda menabung satu juta rupiah setiap bulan, lalu mengalihkan dana tersebut untuk investasi, well, strategi keuangan pribadi Anda salah besar. Seyogyanya, untuk berinvestasi gunakan uang yang tersisa setelah kewajiban-kewajiban Anda – termasuk kewajiban menabung – terselesaikan. 

Investasi sebagai tujuan. Dalam berinvestasi, apapun jenis investasi yang Anda lakukan, sesungguhnya hanyalah alat, bukan tujuan. Tujuannya sendiri adalah hal-hal yang sudah Anda tetapkan sebelumnya, seperti biaya pendidikan, membeli rumah, dan sebagainya, yang memiliki jangka waktu yang juga sudah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu alatnya adalah investasi. Itu sebabnya jenis investasi – sebagai alat – seharusnya dapat fleksibel.

Tidak paham investasi. Jangan jadikan investasi layaknya membeli kucing dalam karung. Artinya, Anda harus benar-benar paham soal investasi yang ingin Anda danai. Hal-hal seperti bagaimana cara kerja investasi, perbandingannya dengan investasi lain, sampai hal-hal mendasar seperti izin yang dimilik penyelenggara investasi, juga harus Anda ketahui. 

Percaya kata teman. Apakah Anda ingat kata pepatah ‘uang tidak kenal teman’? Nah, jadikan kata pepatah itu sebagai dasar untuk tidak serta merta mempercayai usul teman soal investasi. Selama ini masih banyak orang yang masuk ke suatu instrumen investasi hanya karena teman yang lain sudah. Karena pada kenyataannya banyak hal yang berperan dalam soal untung dan rugi, walaupun jenis investasinya sama. Belum lagi kalau ternyata hal tersebut merupakan penipuan berkedok investasi, di mana teman juga tak kurang tertipunya. (Antono Purnomo)

Sumber : readersdigest

Renungkan Ini


Jika Kita Membicarakan Masalah Asuransi Terkadang Kita Masih Acuh Atau Mungkin Masih Berpikir NEGATIF Tentang Asuransi. Bagaimana Jika Anda Ajukan Pertanyaan Kepada Istri Anda, Jika Suatu Hari Anda Meninggal Dunia, Apakah Istri Anda Siap Menjadi Kepala Keluarga Dan Bekerja Setiap Harinya Untuk Memenuhi Biaya Hidup Keluarga Anda? Jika Tidak, Temui Agen Asuransi Anda Dan Miliki Segera Polis Asuransi.

Selasa, 25 Maret 2014

10 Tips Sederhana Mengatur Keuangan Demi Sukses di Masa Depan

Jakarta - Ketika ingin mulai merencanakan keuangan, biasanya orang bingung harus mulai dari mana. Saran yang paling mendasar adalah dengan menabung dan investasi.

Tapi ada beberapa langkah lagi yang perlu Anda pertimbangkan untuk membuat keuangan Anda menguntungkan dan terlindungi di masa depan. 

Berikut adalah 10 langkah sederhana yang perlu dilakukan untuk mengatur keuangan masa depan Anda seperti dikutip detikFinance dari Yahoo Finance, Kamis (29/8/2013).


1. Tinjau asuransi pribadi

Pastikan Anda memiliki asuransi jiwa baik untuk pengganti penghasilan dan pembayaran cicilan utang, biaya perguruan tinggi, dan kebutuhan khusus lainnya. 

Pertimbangkan juga asuransi kecelakaan, karena biaya tak terduga akibat kecelakaan dapat menguras finansial Anda. Bila mungkin, punya asuransi pribadi sehingga ada manfaat seperti bebas pajak, daripada menggunakan asuransi perusahaan yang memberikan penghasilan kena pajak.

Pertimbangkan payung hukum untuk bisa mencover sebelum terjadi kecelakaan yang tak terduga atau tuntutan hukum.

2. Tinjau asuransi bisnis

Apakah bisnis Anda merupakan penyumbang utama pemasukan? Apakah bisnis Anda berisiko tinggi? Bayangkan kesulitan yang mungkin Anda temui jika tiba-tiba bisnis tersebut mengalami masalah dan Anda tidak punya asuransi untuk menutupinya.

3. Sediakan aset untuk mewujudkan impian

Pastikan Anda sudah mulai mencicil aset untuk masa depan dari sekarang. Aset-aset tersebut bisa berupa properti, investasi, atau tabungan. Jangan berupa barang elektronik atau otomotif karena nilainya akan semakin turun dari tahun ke tahun.

4. Siapkan dengan matang dana pensiun Anda

Asuransikan diri Anda terlebih dahulu. Setelah itu siapkan sebagian dana untuk pensiun. Sebagian besar perusahaan juga akan menyisihkan dana untuk setiap karyawannya sesuai dengan kontribusi dia di perusahaan.

5. Tentukan tingkat suku bunga atas utang jangka panjang

Tingkat suku bunga akan naik turun. Sebisa mungkin hindari utang dengan suku bunga floating (berubah, non-fix), seperti kartu kredit atau pinjaman tanpa agunan. Usahakan cari pinjaman yang memiliki tingkat bunga tetap agar tidak berisiko tinggi.

6. Benar-benar menilai risiko investasi Anda


Hindari investasi jangka panjang, obligasi yang punya tingkat bunga tinggi. Jangan menaruh dana lebih dari lima persen dari portofolio Anda dalam kepemilikan tunggal atau satu jenis investasi. 

Jika Anda melakukannya, jaga baik-baik investasi itu. Memburu investasi dengan tingkat suku bunga rendah tidak masalah, karena dalam investasi imbal hasil tinggi memiliki risiko tinggi dan bisa berarti kerugian besar jika tidak bisa berinvestasi yang benar.

7. Berikan manfaat sebelum kita meninggal


Banyak orang merencanakan untuk menyediakan uang dengan jumlah yang cukup besar untuk beramal atau biaya sekolah. Pertimbangkan juga untuk lebih awal membayar pajak karena pajak memberikan aliran pendapatan dan memberikan manfaat selagi kita masih hidup.

8. Mendidik pasangan Anda dan anak-anak tentang keuangan

Banyak sekali pasangan suami istri setelah mereka meninggal justru orang yang ditinggalkan merasa bingung karena pasangan tersebut memainkan peran dalam keluarga. Mendidik anak-anak soal keuangan sejak dini menjadi salah satu hal untuk mengantisipasi jika suatu saat nanti ditinggal kedua orang tuanya.

9. Siapkan dana darurat yang mudah dicairkan

Anggarkan dana untuk biaya yang tak terduga atau saat kondisi pasar sedang terpuruk seperti sekarang ini atau 2008 lalu. Persiapan ini untuk menghadapi pasar yang buruk sehingga Anda tidak panik saat pasar terpuruk. Siapkan dana darurat minimal 12 bulan untuk mengantisipasi hal tersebut.

10. Hiduplah sesuai kemampuan keuangan Anda

Buat anggaran, dahulukan keperluan pribadi dan tidak menghabiskan lebih banyak uang. Daftar anggaran bulanan Anda dan sesuaikan dengan penghasilan Anda.


Sumber : detikFinance

Senin, 24 Maret 2014

Saksikan Video Singkat Berikut Ini.

Apapun Impian anda, Semua Dapat Diwujudkan bersama Prudential.. Saksikan Video SIngkat ini...Apapun Impian Anda

Gak Ada Biaya

Apa Masih Mau Seperti Ini Terus-Terusan?Ketika Biaya Pengobatan Atas Penyakit Kritis Semakin Mahal dan Anda Tidak Mempunyai Biaya Pengobatannya, Bisa Dipastikan Langkah Yang Anda Ambil Adalah Menjual Aset Yang Anda Miliki. Mari BerAsuransi Dari Sekarang Tidak Anda Kata Terlambat Jika Anda Memulainya Dari Sekarang.



Ubah Mindset Anda

Jika Anda Masih Berpikiran NEGATIF Pada ASURANSI, Itu Berarti Anda Sudah Salah Memilih Teman Atau Berada Pada Ruang Lingkup Pergaulan Yang SALAH. Sudah TERBUKTI Semua Orang di NEGARA Maju BERASURANSI

Masih Mau Seperti Ini??

Coba kita lihat gambar berikut ini. Apa masih mau berkata tidak pada asuransi?? think wisely


Sabtu, 22 Maret 2014

Bang Bing Bung Yuk Kita Nabung? Tapi Dimana Ya?

Selamat Pagi !! Sobat bloggers. Kita semua tentu masih ingat dan hafal dengan irama slogan "Yuk Menabung Lama - Lama Kita Untung". Itu dulu, kini jika kita menabung dengan dana tidak terlalu besar bisa dipastikan kita malah buntung karena uang kita akan terus berkurang.

Apakah anda bisa berbuat banyak ketika mengetahui tabungan semakin berkurang? Namun karena tidak mempunyai pilihan lain karena takut jika disimpan dirumah.

Perbankan memang menetapkan bunga rendah untuk tabungan. Dengan jumlah tabungan 5 Juta dalam satu tahun tidak pernah bertambah, maka nasabah akan mendapatkan bunga sebesar Rp. 100.000,- kemudian bunga dipotong pajak sebesar 20%, pendapatan nasabah tinggal Rp. 80.000,-. Dengan biaya administrasi setahun mencapai Rp. 120.000,- dana nasabah justru berkurang Rp. 40.000,-.

Hal ini dikarenakan uang di rekening kita dipergunakan untuk operasional administrasi, operasional bank itu yang diperhitungkan untuk mengelola rekening tersebut. Dengan persaingan perbankan dan likuiditas semakin ketat serta perebutan dana pihak ketiga semakin sulit, perbankan juga makin selektif.

Untuk bunga tabungan perbankan biasa memberikan bunga tidak lebih dari 1,75%, jika demikian pencanangan ayo menabung dibank yang pernah digagas pemerintah sepertinya memang bukan untuk nasabah dengan jumlah tabungan kecil.

RUGI DONG KALAU BEGITU ???

Belum lagi jika terjadi hal yang tidak diinginkan seperti masuk rumah sakit yang mengharuskan kita menarik dana di rekening kita. Itu belum seberapa, bagaimana jika kita terkena sakit kritis dan memerlukan biaya pengobatan yang tidak sedikit? Jika sudah begitu berarti mengharuskan kita menarik seluruh dana atau mungkin mencari jalan lain untuk menutupi kekurangan biaya pengobatan tersebut.

SOLUSI TERBAIK dalam menyisihkan penghasilan salah satunya dengan ber-ASURANSI. Namun edukasi tentang Asuransi yang diterima masyarakat Indonesia terkadang belum optimal sehingga menimbulkan masalah baru yaitu keraguan atau keengganan masyarakat untuk sadar akan pentingnya ber-ASURANSI. Sehingga masyarakat dituntut untuk selektif dalam memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan. 

Sekian Postingan Kali Ini. Pantengin Terus Blog Kite Ye...